IBU, SUPERWOMAN HIDUPKU!


                “Bu, ikat pinggang Anes dimana ya?” atau “Ibu, lihat jeans Anes ngga? Kayanya kemarin disini deh.” atau “Ibu, masak apa? Anes mau makan yang kuah-kuah gitu.” atau “Ibuuuu, baik-baik saja kan? Kepala Anes migrain.” Dan banyak atau lainnya. Sebentar-sebentar ngadu ke Ibu. Kalau kesal juga, Ibu suka kecipratan. Aku tidak bisa membayangkan hidupku ini tanpa Ibu kaya Ibuku. Aku begitu bergantung padanya. Sama seperti lima saudara-saudariku lainnya. Kami sangat dimanjakan oleh wanita kelahiran Cianjur, 46 tahun silam ini.
                Ibuku multitasking banget! Ia bisa jadi koki. Ia bisa jadi guru. Ia bisa jadi suster. Ia bisa jadi apapun lah bagiku. Ia rela berkorban. Ia sabar. Ia perhatian. Ia segalanya bagiku. Pernah suatu hari, aku tergeletak tak berdaya dalam sakitku. Sakit fisik dan sakit hati. Rasanya mau mati saja saat itu. Apalagi hubunganku dengan sang mantan lagi kacau balau, dan juga teman dekatku bertindak menyakitkan. “Ibu, Anes ga kuat,” kataku menahan tangis. “Loh, kenapa?” tanya Ibu sambil menyuapkan bubur ke mulutku. Dalam hatiku, aku tidak mungkin cerita ke Ibu bagaimana nge-down nya aku, nanti Ibu juga ikutan sakit. “Anes ngerepotin Ibu terus,” jawabku sambil menangis. Ibu langsung memelukku hangat, “Ibu ngga pernah merasa direpotkan. Anes gausah mikir macam-macam, yang penting lekas sembuh.”
Ibu hebatku dan Aku (Wisuda, 20/12/16)
                Ibu selalu bersedia tidak makan enak untuk enam anaknya. Yang penting anaknya dulu, ibu belakangan. Ibu juga selalu bersedia pasang badan dan putuskan urat malu, demi anak-anaknya sekolah. “Jadi perempuan harus sekolah dan kuliah. Harus bisa cari uang sendiri, biar bisa bantu-bantu dan tidak ketergantungan sama suami.” Ibu rela melakukan itu semua.
                Menurutku, pekerjaan paling sulit itu adalah menjadi Ibu Rumah Tangga yang selalu menghadapi rutinitas membosankan setiap hari. Mencuci, masak, ngurus rumah, dan lain-lain. Aku pernah mencoba jadi Ibuku satu hari. Melakukan pekerjaan rumah saja. Dan itu lelah sekali. Ditambah ibu harus merawat enam anak!!! Gila, Ibu gua hebat! Ibu bisa bertahan selama bertahun-tahun kaya gini. Apalagi harus menghadapi masalah-masalah lainnya juga. Ibu selalu terlihat kuat dan tegar di depan anak-anaknya, walau sebenarnya ibu juga manusia biasa yang pasti ada lelahnya. AH! IBUKU, SUPERWOMAN!
                Terkadang aku suka berpikir, apa yang sudah aku berikan ke ibu ya? Aku malah selalu merepotkan. Sedih rasanya karena belum bisa membahagiakan ibu. Belum bisa kasih apa-apa, belum bisa ajak jalan-jalan, belum bisa membanggakan. Huaaaaaaaaahhhhhhhh!!!!
                Selamat hari Ibu ya, Bu! Thank you for everything! One day, I will make you proud!!! Tunggu ya, Bu! Secepatnya pokoknya. Dalam doaku, aku selalu terus berharap agar Tuhan memberikan kesehatan buat Ibu! AMIN!


Bintaro, 22 Desember 2016.
With love, Anes.

Comments

Popular posts from this blog

GURU BARU, SEKOLAH BARU

Individu dan Proses Hidup