Haus
Pantaskah aku mengemis-ngemis kesejahteraan disaat masih banyak mereka yang sulit untuk bersekolah?
Pantaskah aku tidak bersyukur atas diriku sendiri disaat mereka masih bisa tegar walau terlahir tanpa panca indera yang lengkap?
Pantaskah aku mengkritik kepemimpinan orang lain disaat aku sendiri belum berbuat sesuatu yang bisa membantu mereka?
Pantaskah aku kecewa ketika orang lain menyakitiku, tetapi disaat yang bersamaan tanpa sadar mungkin saja ada orang yang terluka juga karena ucapan atau tindakanku?
Pantaskah aku dihadapanMu, Tuhan...
Secara random aku memilih salah satu renungan yang dulu pernah ku kirimkan ke Romo pembimbingku di KOMJak, Romo Haryanto, SJ. Dan mungkin bisa mewakili kegelisahanku saat ini.
Agnesia Juliana (22 Januari 2015)
Inspirasi: Markus 3:10
"Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepadaNya hendak menjamahNya."
Pagi ini, suara yang tak asing ditelingaku dari semalam sebelum aku tidur, suara hujan yang setia menemaniku dalam sepi hingga pagi ini.
Entah mengapa dari semalam aku merasa begitu haus, ingin sekali cepat2 membuka alkitab.
Ketakutan dan kekhawatiran muncul lagi, kembali lagi.
Begitu rentannya jiwa ini digoyahkan dengan berbagai tekanan yang ku hadapi.
Aku harus kuat!
Fokus pada bacaan I aku tak menemukan ayat yang bisa memulihkanku, tak sabar ku berpindah ke Bacaan Injil.
Ya! Aku menemukan! Aku diingatkan lagi bahwa Yesus menyembuhkan!
Ku tarik nafas dalam-dalam mencoba tenang.
Hening. Tentunya ditemani suara hujan.
Santai. Jalani hari ini dengan santai. Ada Tuhan. Ada Tuhan Yesus yang menyembuhkan dan setia menemaniku melebihi suara hujan.
Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn, sembuhkan aku! :(
Kosan Minang, 31 Oktober 2015
12:58
Agnesia
Comments
Post a Comment